7 Rekomendasi Penerapan Teknologi Pangan di Kehidupan Sehari-hari
Rekomendasi - Kalau mendengar istilah
teknologi pangan apa yang ada di pikiran kalian? Pangan adalah cabang ilmu yang
mempelajari tentang prinsip-prinsip dan teknik untuk mengawetkan bahan makanan
agar bisa dikonsumsi dengan baik.
Selain itu, cabang ilmu ini
juga akan membantu proses produksi dari makanan bergizi dan aman. Orang yang
bergelut di industri pangan diminta untuk mengembangkan sistem baru dan metode
agar bahan makanan tetap aman.
Contoh Teknologi Pangan
Ada banyak contoh teknologi
pangan yang ada di kehidupan sehari-hari dan berkembang di Indonesia sampai
saat ini. Dalam proses pengawetan makanan bisa dengan mengurangi kandungan
racun dan meningkatkan rasa pada bahan makanan di bawah ini.
1. Roti
Roti adalah produk yang bisa
menjadi alternatif lain lain jika tidak ada nasi. Hal ini karena di dalam roti
juga terdapat karbohidrat sama seperti asi. Selain itu, mengonsumsi roti juga
lebih mudah daripada mengonsumsi nasi karena harus dimasak dulu.
Adanya roti tidak lepas dari
bidang pangan karena pembuatan roti melibatkan berbagai jenis bahan. Contohnya
adalah gandum sebagai bahan dasar tepung, lemak, ragi, air, gula, telur, dan
mikroorganisme.
2. Terasi
Tahukah Anda bahwa terasi
juga merupakan produk teknologi pangan yang jarang diketahui orang? Terasi juga
melalui proses produksi yang lahir dari bidang ilmu pangan karena memanfaatkan
fermentasi.
Udang atau ikan adalah bahan
dasar pembuatan terasi juga dengan mikroorganisme lainnya. Setelah proses
fermentasi selesai, udang dan ikan serta mikroorganisme tersebut akan
dikembangkan sehingga berubah warna menjadi merah kecoklatan.
Proses fermentasi terasi bisa
menyebabkan terasi memiliki aroma khas. Setelah itu, terasi akan dikemas
kemudian dijual.
3. Tempe
Contoh berikutnya adalah
tempe yang menjadi bukti terdapat perkembangan teknologi di bidang pangan.
Tanpa adanya cabang ilmu ini, Anda tidak akan pernah merasakan bagaimana
memakan tempe yang lezat itu.
Bentuk awal tempe adalah
kacang kedelai yang menjadi bahan dasar lalu difermentasi dengan bantuan
mikroorganisme Rhizopus. Setelah itu, baru Anda bisa menghasilkan tempe yang dijual
sehari-hari.
4. Yoghurt
Yoghurt adalah salah satu
contoh teknologi pangan yang terbuat dari olahan susu dan rasanya sangat segar.
Ada banyak manfaat yang didapatkan dari mengonsumsi yoghurt, tubuh menjadi
sehat.
Di dalam yoghurt terdapat probiotik
yang bagus untuk kesehatan organ pencernaan karena mengandung bakteri baik. Ada
bakteri laktosa di dalam yoghurt yang berubah menjadi asam laktat.
Selain itu, proses pembuatannya juga melibatkan bakteri seperti Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus lactis, dan Streptococcus thermophilus.
5.Cuka
Cuka sering dimanfaatkan
sebagai pelengkap makanan oleh masyarakat Indonesia yang juga sudah dikenal
luas. Rasa asam dari cuka adalah hasil dari proses oksidasi etanol dengan
mikroorganisme Acetobacter.
Terdapat juga peran
bahan sari buah seperti apel, anggur, sari tebu, dan sebagainya yang
membuat cuka bisa mengeluarkan rasa asam.
6. Nata de Coco
Contoh teknologi pangan berikutnya adalah dalam pembuatan nata de coco dari olahan air kelapa. Terdapat bakteri acetobacter xylinum yang membantu proses fermentasi sehingga bisa mengubah seluruh kandungan glukosa dan fruktosa. Hal ini yang menyebabkan air kelapa pada nata de coco berubah menjadi polisakarida atau selulosa.
7. Minuman Bubuk
Terakhir adalah minuman bubuk
seperti teh, susu, dan kopi juga hasil dari penerapan di bidang pangan. Proses
pembuatannya menggunakan sari buah atau daun yang dipanaskan lalu diberi gula
dan air.
Setelah itu, strukturnya akan
berubah menjadi gumpalan kering seperti minuman bubuk yang sering Anda lihat
sekarang.
Ketujuh hasil dari teknologi
pangan di atas adalah makanan dan minuman yang sering dikonsumsi di kehidupan
sehari-hari.