Rekomendasi Material Dinding Kedap Suara yang Umum Digunakan, Cocok untuk Hunian dan Ruang Komersial

Rekomendasi Material Dinding Kedap Suara yang Umum Digunakan, Cocok untuk Hunian dan Ruang Komersial

Rekomendasi Material Dinding Kedap Suara yang Umum Digunakan, Cocok untuk Hunian dan Ruang Komersial
Material dinding yang kedap suara (Dok. Ist) 


Rekomendasid.com - Pemilihan material dinding kedap suara dalam sebuah bangunan tidak hanya soal tampilan dan kekuatan saja. Faktor kenyamanan, khususnya dalam hal suara, juga perlu Kamu perhatikan.

Dengan memilih dinding kedap suara, Kamu bisa mengurangi masuk dan keluarnya suara dari sebuah ruangan. Biasanya digunakan pada studio musik, bioskop, ruang meeting, hingga area tertentu di dalam rumah seperti kamar tidur atau ruang kerja. 

Rekomendasi Material Dinding Kedap Suara yang Bisa Dijadikan Sebagai Pertimbangan 

Kabar baiknya, material yang tepat membuat suasana ruangan akan terasa lebih tenang dan nyaman. Lalu, apa saja material dinding kedap suara yang paling sering digunakan? Berikut ulasannya.

1. Glasswool

Glasswool merupakan material peredam suara yang terbuat dari serat fiberglass. Teksturnya lembut dan biasanya tersedia dalam bentuk lembaran atau gulungan dengan ketebalan bervariasi.

Keunggulan glasswool terletak pada harganya yang relatif terjangkau serta kemampuannya meredam panas dan tahan terhadap api. Namun, kemampuan peredaman suaranya tergolong standar. 

2. Greenwool

Greenwool adalah material dinding kedap suara berbahan dasar serat polyester. Dibandingkan glasswool, kemampuan peredam suaranya lebih baik. Material ini ringan, mudah dipasang, serta memiliki sifat anti jamur dan tahan air.

Keunggulan lainnya, greenwool aman untuk kesehatan karena tidak menimbulkan iritasi kulit maupun gangguan pernapasan. Hal ini membuatnya cocok digunakan untuk hunian keluarga. 

3. Busa Telur

Busa telur atau acoustic foam menjadi salah satu material dinding kedap suara yang paling dikenal. Bentuknya khas dengan permukaan bergelombang menyerupai telur.

Material ini efektif untuk mengurangi gema dan pantulan suara. Harganya terjangkau dan pemasangannya pun cukup mudah. Namun, busa telur mudah menyerap air sehingga kurang cocok digunakan di area yang lembap.

4. Polyethylene Terephthalate (PET)

Material peredam suara berbahan PET terbuat dari daur ulang plastik polyester. Performa akustiknya cukup baik dan mampu menyerap suara secara maksimal.

Material dinding kedap suara ini praktis karena bisa langsung ditempel pada dinding tanpa konstruksi tambahan. Namun, Kamu perlu berhati-hati karena material PET tidak tahan terhadap panas atau api.

5. Soft Board

Soft board memiliki karakteristik yang mirip dengan PET, tetapi dibuat dari serat polyester baru, bukan hasil daur ulang. Tampilan warnanya cenderung alami seperti kayu sehingga memberikan nilai estetika tambahan pada ruangan.

Selain mampu meredam suara dengan baik, soft board juga cocok digunakan sebagai elemen dekoratif interior.

6. Keramik Fiber

Keramik fiber terbuat dari anyaman serat keramik dan tersedia dalam bentuk lembaran atau gulungan. Material ini dikenal memiliki daya tahan tinggi serta mampu meredam suara dan panas sekaligus.

Selain tahan api dan suhu tinggi, material dinding kedap suara ini juga awet digunakan dalam jangka panjang. Namun, harganya relatif lebih mahal dibanding material lainnya.

7. Gypsum

Gypsum merupakan material yang sudah sangat umum digunakan pada dinding dan plafon rumah. Selain berfungsi sebagai elemen dekoratif, gypsum juga mampu mengurangi pantulan suara pada permukaan dinding yang keras.

Dengan pengolahan dan pemasangan yang tepat, gypsum bisa menjadi solusi material dinding kedap suara yang efektif sekaligus mempercantik tampilan ruangan.

Pemilihan material dinding kedap suara perlu disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi ruangan, dan anggaran yang Kamu miliki. Setiap material memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. 

Dwi Synta
Hai saya Synta, seorang Reviewer Influencer dan Penulis di Rekomendasid.com, Saya merekomendasikan pengalaman saya dalam beberapa topik mulai dari Lifestyle, Teknologi, kuliner, Wisata, Barang
Posting Komentar