Sejarah PAFI dan Tantangannya dalam Menghadapi Era Digitalisasi

Sejarah PAFI dan Tantangannya dalam Menghadapi Era Digitalisasi

Sejarah PAFI
Sejarah PAFI 


Rekomendasi Sejarah PAFI tentu seorang dipertanyakan banyak anak muda. Sebab organisasi ini termasuk populer sebab memiliki banyak visi misi. Tidak hanya itu saja, PAFI memiliki peran yang besar dalam mengembangkan bidang farmasi di Indonesia.

Era digitalisasi memang sudah mencakup semua aspek kehidupan terutama bidang kesehatan. Meskipun memiliki banyak dampak positif, namun para ahli harus melakukan beberapa upaya guna menghambat dampak negatif era digitalisasi.

Sejarah PAFI Secara Garis Besar

Sejarah PAFI
Sejarah PAFI 

PAFI atau Persatuan Ahli Farmasi Indonesia merupakan organisasi yang menaungi teknis kefarmasian. Dimana organisasi ini turut memanfaatkan teknologi untuk terus berperan aktif. Terlebih saat ini, banyak teknologi yang bisa digunakan di bidang farmasi.

Dilansir dari website resmi PAFI pusat, organisasi ini telah terbentuk sejak tanggal 13 Februari 1946. Pada tanggal tersebut juga diresmikan sebagai Hari Persatuan Farmasi. Meskipun disahkan pada tanggal 13 Februari, namun organisasi ini sudah berdiri lama.

Organisasi PAFI pertama kali dibentuk di Yogyakarta oleh Zainal Abidin. Awalnya organisasi ini menjadi wadah Tenaga Teknis Kefarmasian atau TTK dan Asisten Apoteker atau AA pada masanya, sehingga keberadaannya cukup populer.

Seiring berkembangnya jalan, muncul organisasi baru bernama Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia (ISFI) . Kemudian pada tahun 1965, ISFi diubah menjadi Apoteker Indonesia (IAI) pada Kongres XVIII di Jakarta. Dengan demikian, sejarah PAFI cukup panjang.

Upaya PAFI dalan Mengatasi Tantangan Era Digitalisasi 

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, PAFI memiliki banyak tantangan di era digitalisasi mulai dari menyebarkan instruktur teknologi yang kurang merata dan lainnya. Berikut beberapa upaya PAFI dalam mengatasi tantangan era digitalisasi:

1. Pengembangan Infrastruktur Teknologi 

Dalam menjalankan tugasnya, PAFI dapat bekerjasama dengan pemerintah dan lembaga swasta untuk memperluas jangkauan infrastruktur di daerah terpencil. Dengan adanya teknologi yang mumpuni, layanan apotik bisa diakses dengan mudah.

Saat ini sudah banyak daerah-daerah pelosok yang mulai menggunakan teknologi. Hal ini tentu membutuhkan peran PAFI agar penyebaran infrastruktur lebih merata. Terlebih daerah pelosok juga membutuhkan bantuan dari PAFI agar akses teknologi mudah.

2. Edukasi dan Sosialisasi 

Sebagai salah satu organisasi yang memahami teknik kefarmasian, PAFI juga memberikan edukasi kepada masyarakat terkait era digitalisasi. Terlebih dalam organisasi PAFI sering dilakukan pelatihan untuk para anggotanya agar lebih mumpuni.

Beberapa upaya juga telah dilakukan oleh organisasi PAFI untuk edukasi dan sosialisasi era digitalisasi di kalangan masyarakat. Hal ini bertujuan agar masyarakat terbiasa dengan era digitalisasi, sehingga Mereka bisa memanfaatkannya secara optimal.

3. Keamanan Data dan Privasi

PAFI juga harus memastikan bahwa teknis kefarmasian memiliki pengetahuan khusus untuk menjaga privasi pasien. Terlebih data dan privasi pasien menjadi hal penting yang harus dijaga dengan baik. Oleh karena itu, tenaga ahli farmasi harus mengetahuinya.

Biasanya, organisasi PAFI akan melaksanakan pelatihan khusus mengetahui protokol keamanan siber dan privasi data. Dimana hal ini harus menjadi bagian dari kurikulum pendidikan. Tujuannya agar pengembangan farmasi di era digitalisasi lebih mudah.

4. Kolaborasi Internasional

Menurut PAFI melalui kolaborasi dengan organisasi internasional membuat PAFI bisa mengadopsi praktik farmasi terbaik. Namun hal ini harus disesuaikan dengan konteks farmasi di Indonesia. Pertukaran pengetahuan dengan organisasi luar, membuatnya semakin maju.

Selain itu, proses kolaborasi internasional membuat proses digitalisasi dan peningkatan pelayanan kesehatan semakin bagus. Terlebih era digitalisasi menawarkan beberapa kemudahan, sehingga perlu peran dari PAFI.

Itulah sejarah PAFI secara singkat dan upaya yang dilakukannya dalam menghadapi tantangan era digitalisasi. Peran PAFI dalam bidang farmasi memang cukup banyak, sehingga tidak heran jika organisasi ini memiliki cabang di beberapa daerah.

Dwi Synta
Hai saya Synta, seorang Reviewer Influencer dan Penulis di Rekomendasid.com, Saya merekomendasikan pengalaman saya dalam beberapa topik mulai dari Lifestyle, Teknologi, kuliner, Wisata, Barang
Posting Komentar